Kamis, 29 Mei 2014

Ceritanya Mengejar Matahari Terbit di Embung Ngelanggeran

Kali ini ceritanya saya penasaran sama gambar yang dikasih Andy (Teman kuliah) tentang suatu tempat diatas Gunung Api Purba, katanya di daerah Ngelanggeran. Akhirnya untuk membuktikan keindahannya maka saya, Andy dan Ana (Teman kuliah) nekat berangkat jam 4 pagi menuju tempat yang sama sekali kita belum pernah lewati. 

Pagi 24 Mei 2014 Jam 03.50 WIB saya dan Andy dengan dua motor sudah berada di depan tempat kos Ana, jam 04.00 WIB kami sudah siap berangkat. Perjalanan dimulai dengan ritual mengisi bensin hingga penuh supaya aman dari kehabisan bahan bakar, andai sampai kesasar. Dari informasi yang didapat, lokasinya tidaklah terlalu jauh, sekitar 40menit dari daerah Jogja. Saya juga menggunakan GPS dan peta dari Hp Nokia 620 untuk menunjukkan jalan menuju lokasi wisata Gunung Purba, yang katanya Embung Ngelanggeran tidak jauh dari sana.

Perjalanan dimulai melalui Ringroad selatan menuju jalan Wonosari, kemudian melewati Bukit Bintang, setelah itu ada perempatan besar, belok kiri  menuju desa Ngoro-oro. Nah, memasuki desa ini kita akan di sajikan jalan yang gelap gulita, karena kurangnya lampu penerangan jalan ditambah sepinya jalan dipagi hari, menambah "seru" perjalanan. Sepanjang jalan kami "baca-baca" karena jalan didepan benar-benar membuat kami deg-degkan, karena kadang ujung jalan tidak terlihat, karena jalan naik turun dan berliku-liku khas pegunungan. didesa ini terdapat banyak sekali tower menara relay dan tower stasiun televisi. Kami mengikuti di bimbing GPS kami melewati Puskesmas, kemudian belok kekiri menuju Patuk II. Ikuti jalan hingga akhirnya sampai dilokasi wisata Gunung Purba. Sampai disini saja GPS mampu menunjukkan jalan, akhirnya kami bertanya dengan penjaga parkir dan menunjukkan arah ke Embung Ngelanggeran, Kata Penjaga parkir, " ini pertigaan ambil kiri trus nanti ada tulisan kebun buah ambil kiri lagi". Berbekal petunjuk arah dari penjaga parkir, kami melanjutkan perjalanan dan akhirnya tiba juga di pintu masuk kebun buah Ngelanggeran.

Untuk masuk ke lokasi wisata Embung Ngelanggeran di kenakan biaya retribusi sebesar Rp.5000 (siang hari) dan Rp.7000(malam hari) sedang untuk naik ke Gunung Purba dikenakan biaya Rp.7000 (siang hari) dan Rp.9000 (malam hari). Pintu masuk ini bukanlah akhir perjalanan, diperlukan berkendara sampai lokasi parkir yang letaknya dekat dengan Embung. Perjalan menuju lokasi parkir membutuhkan skill yang tinggi, karena jalannya masih berupa batu-batu, dan cukup terjal tanjakannya, ditambah kondisi yang lebih gelap dibanding jalan desa Ngoro-oro, menambah tegang perjalan, rasanya seperti masuk ke dunia lain hehehe.
Sampai dilokasi parkir, ada dua tempat parkir, dibawah dan diatas. Lokasi parkir diatas ada warungnya jadi kami parkir disini, parkir dibawah lumayan jauh juga jalannya. Tanya-tanya sama ibu yang di warung klo ke embung tinggal naik dari tanggal yang sudah ada, tapi klo ke Gunung Purba harus jalan kaki kira-kira 1 jam dan klo malam harus ditemani sama penjaganya, karena takut kesasar.

awalnya hanya kami berdua yang ada disini, tapi tidak lama berselang ada rombongan bermotor juga yang sampai. kami segera naik ke Embung supaya dapat momen yang katanya Andy romantis. Sayangnya kami tidak bawa kamera, sehingga hanya menggunakan Hp saja untuk foto-foto.


foto Andy waktu lampu di Embung masih menyala
foto Ana waktu lampu Embung pas lampu dimatikan
Dari lokasi Embung kami melihat kebawah itu hamparan awan, jika difoto terlihat seperti air, wih... keren banget.  Tapi sayangnya kami gak bisa melihat matahari terbit dari sini, karena ternyata tertutup oleh Gunung Purba.
 
Embung Ngelanggeran 
Ana & Andy dari atas Embung
Panorama Embung Ngelanggeran

Salah satu pemandangan dari sisi kanan Embung
Andy & Ana dengan latar belakang bebatuan gunung
Ana & Andy di salah satu bale dengan latar belakang hamparan awan

Jalan Pulang dari arah Embung
Matahari sudah mulai meninggi, perut kami sudah mulai keroncongan, kami putuskan untuk segera kembali ke kosan dan membeli sarapan disana. 
 


Minggu, 23 Februari 2014

Ceritanya Keliling Pulau Bali Day 3

Akhirnya masuk juga ke hari ke tiga dan akhir dari perjalann dari perjalanan kami selama di pulau dewat ini. 
Pada hari ketiga ini perjalanan kami sedikit tertunda karena hujan cukup deras mengguyur bali di pagi hari ini walaupun ada jas hujan di motor tapi kami enggan berbasah-basahan, karena rencana perjalan hari ini cukup jauh. Jam telah menunjukkan angka 9.00WITA dan hujan telah reda, kami segera bergegas pergi untuk mengejar waktu. Sebelum memulai perjalanan kami mampir dahulu ke pusat oleh-oleh Krisna di daerah Kuta untuk membeli beberapa cindera mata untuk dijadikan buah tangan sekaligus sebagai proyeksi harga untuk menawar nanti di pasar sukawati, hehehe. Setelah beberpa cinderamata dan beberapa oleh2 khas bali kami lanjutkan perjalanan, tujuan pertama kami adalah pantai Sanur, untuk menuju kesana saya dengan PeDe (Percaya Diri)  tidak menggunakan GPS, hanya berpatokan pada petunjuk jalan karena saya pikir akan mudah menemukannya. Ternyata perkiraan saya meleset, saya berjalan terlalu memutar sehingga menempuh rute yang cukup jauh, sebelum makin jauh, akhirnya saya putuskan untuk menggunakan bantuan GPS dari Nokia 620. Akhirnya kami di pandu melalui rute yang cukup cepat, dan akhirnya sampai juga di daerah Sanur, Pantai yang pertama saya kunjungi adalah pantai batu kapur.

pantai batu kapur
 Setelah dari pantai batu kapur kami mencoba mengunjungi pantai Sindhu yang juga masih di daerah Sanur, pemandangan pantainya hampir sama dengan pantai batu kapur, hanya saja di pantai ini lebih ramai dengan para pedagang.
Jam telah menunjukkan jam 11.00WITA perut sudah mulai keroncongan tapi masih harus membeli oleh-oleh dulu. Tujuan kami berikutnya adalah Pasar Seni Sukawati, pasar yang katanya wajib dikunjungi bila pergi ke Bali. Sampai di Pasar Sukawati kami segera masuk untuk mencari beberapa pakaian khas bali untuk dijadikan oleh-oleh. Dengan bekal gambaran harga di Krisna, kami pun menawar dengan harga yang jauh dari harga di sana, kami coba menawar sampai 1/2 harga yang ditawarkan para penjual di pasar ini, akhirnya setelah negosiasi yang cukup  baik dapatlah harga yang oke. Kesan kami berbelanja di pasar Sukawati ini cukup nyaman, dengan para penjual yang ramah dan masih mau diajak negosiasi harga walau kami menawar sampai 1/2 harga yang ditawarkan. Selesai berbelanja kami melanjutkan perjalanan menuju tempat makan yang direkomendasikan oleh banyak orang yaitu Bebek Bengil di daerah Ubud. 

Bebek Bengil + Lemon Tea & Bebek Samabal Hijau + Lemon
 Tidak butuh waktu lama untuk mencapai lokasi Restoran Bebek Bengil ini. Sesampainya disana kami langsung disambut baik oleh para pelayannya, saat diantar menuju tempat makan, kita disuguhi oleh pemandangan sawah di dalam area restoran, dibelakang restoran in juga terhampar sawah yang luas. Kami memesan seporsi bebek bengil + lemon tea dan seporsi bebek sambal hijau + lemon. Saat pesanan kami datang saya kaget karena ukuran bebeknya besar sekali. Rasa bebek bengilnya enak banget, kulitnya kering tapi dagingnya masih basah dan lembut, sambal mata nya juga juara enak bangettt... dijamin kenyang deh makan seporsi bebek bengil ini. untuk yang bebek sambal hijaunya juga rasanya enak, bedanya bebeknya sudah dilumuri dengan sambal hijau, disajiakan dengan nasi jagung, eemm yummy.

Tanah Lot
Selesai makan kami tidak langsung pergi tapi kami masih mau besantai-santai dulu disini menikmati suasana sawah sambil beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan kami berikutnya yang lumayan cukup jauh yaitu menuju Tanah Lot.
Perjalanan menuju Tanah Lot dimulai, kami mengeset GPS dan mulai menyusuri daerah persawahan didaerah Ubud ini. Sepanjang jalan di daerah ini kami juga melihat banyak yang menjual aneka kerajinan kayu, sama halnya seperti waktu di jepara. Perjalanan menuju Tanah Lot ini menyenangkan, karena kami melewati daerah yang masih asri, banyak sekali sawah dan jalan yang sepi sehingga sedikit polusi udaranya.
Akhirnya sampai juga di Tanah Lot. Untuk masuk ke Tanah Lot kita wajib membayar tiket masuk sebesar 8000/orang. Hari ini Tanah Lot sedang ramia dikunjungi wisatawan, kami coba menjelajah ke sekeliling daerah ini. pemandangannya indah sekali, hanya sayang cuacanya mendung sehingga agak sangsi untuk dapat melihat matahari tenggelam dari sini, maka kami putuskan untuk kembali ke hotel sebelum gelap.
Sesampainya di hotel badan kami rasanya pegal semua, maka istri ku mencoba memesan pijat yang ada di Spa hotel kami menginap. Selesai di pijat, badan kami kembali segar, diikuti perut kami yang kembali keroncongan, maka kami langsung cari makan di sekitaran hotel. Kami menemukan warung makan yang juga ramai dibicarakan oleh banyak backpacker yang itu warung Ibu Rima, yang ada di daerah kuta. Saya memesan nasi dengan ayam goreng sedang istri saya memesan nasi dengan ikan lele.  Rasa masakannya enak, sambalnya pedesnya mantep, patut dicoba deh dan yang pasti harganya terjangkau, tapi warungnya hanya buka di malam hari.
Setelah perut terisi kami kembali ke hotel untuk nersih-bersih dan beres-beres karena besaok pagi jam 6.00WITA kami sudah harus terbang ke jakarta. Oiya ada satu laginoleh-oleh yang wajib dibawa yaitu Pai Susu, yang terkenal sjh namanya Pai Susu asli enak, kami membelinya dengan cara pesan via telepon dan minta diantar ke hotel dengan tambahan ongkos kirim, klo bisa pesannya dari 2 hari sebelumnya, supaya tidak habis dan bisa diantar.
Jam 9.00WITA, saya janjian di loby hotel dengan orang yang akan ambil motor dari rental motor, karena saya saya meminta diambil nya setelah jam jemput rental ini berakhir maka saya dikenakan biaya tambahan Rp20.000.
Oke sekian perjalanan kami mengelilingi Pulau Bali, memang tidak semua objek wisata kami datangi dan tidak semua makanan khas bali kami cicipi, tapi pengalaman menyusuri jalan dan menikmati indahnya pemandangan pulai ini cukup menjadi memori tersendiri untuk kami. jiahh... sok-sok-an hehehe...

Pantai Batu Kapur Rp.2.000 (parkir)
Pantai Sindhu  Rp. 2.000 (parkir)
Pasar Sukawati Rp. 2.000 (parkir)
Makan Siang Bebek Bengil Rp.230.000 (lupa berapa pastinya)
Tanah Lot Rp.8000/orang
Warung Nasi Ibu Rima Rp. 25.000
Pai Susu Asli Enak Rp. 200.000
Bensin Rp.14.000
Biaya jemput motor Rp.20.000
Taksi dari Hotel ke Bandara Rp.33.000 
 

Jumat, 07 Februari 2014

Ceritanya Keliling Pulau Bali Day 2

Setelah keliling pulau bali day 1 saya akan melanjutkan cerita pengalaman keliling pulau bali pada hari kedua kami. 
Perjalanan hari ke dua 22 Januari 2014
Pagi hari ini cuaca cukup cerah, sehingga mendukung jadwal kami untuk mengelilingi bagian selatan pulau Dewata ini. Ya kami akan mencoba mengunjungi beberapa pantai yang menurut informasi adalah surga yang tersembunyi. 
Sebelum memulai petualangan ada baiknya sarapan terlebih dahulu, menu sarapan hari ini adalah roti tawar dengan selai susu cokelat hehehe,,, selain hemat juga cepat, jadi ngga kelamaan sarapan. Oke selesai sarapan kami memanaskan motor sebentar, sembari menghidupkan GPS dan Peta Nokia 620 untuk memandu kami menuju tempat yang akan kami kunjungi.        
Oke tujuan pertama kita adalah pantai Pandawa... Dari daerah Kuta saya mengambil jalan menuju Nusa Dua melalui Tol Mandara. lalu melewati daerah perkampungan yang masih banyak dengan pohon-pohon, dan akhinya sampai juga di pantai Pandawa. untuk menuju tempat ini kita akan disuguhi dengan pemandangan gunung kapur dan beberapa tebing dengan ukiran patung dewa-dewa. 


Pantai Pandawa ini termasuk pantai yang masih sepi dan masih bersih. Setelah puas menikmati pantai Pandawa kami akan melanjutkan perjalanan ke pantai yang tak kalah menariknya yaitu pantai Karma Kandara. So nyalakan GPSnya kembali dan tancap gas ke Karma Kandara. 


Untuk mencapai pantai Karma Kandara dibutuhkan perjuangan yang besar, karena harus menuruni setidaknya 390 anak tangga, tapi perjuangan itu dibayar lunas dengan pemadangan pantai Karma Kandara yang indah ini. ternyata perjalanan keluar dari pantai ini menjadi 2 kali  lipat karena kita harus menaiki tangga yang tadi kita turuni. Sebenarnya ada cara yang lebih mudah untuk menuju ke pantai ini dengan menggunakan lift, tetapi kita harus membayar cukup mahal. Oke setelah sampai diatas kami putuskan untuk langsung melanjutkan ke pantai berikutnya yaitu pantai Padang-Padang..

Di tengah perjalanan menuju Pantai Padang-Padang kami mampir ke warung waralaba yang selalu  ada berdampingan itu untuk membeli air minum karena bekal air minum kami telah habis karena perjuangan menaiki tangga di pantai Karma Kandara tadi hehehe... Setelah mengisi perbekalan kami lanjutkan perjalanan menuju pantai Padang-Padang.


 Untuk mencapai pantai Padang-Padang ini ada dua rute yang bisa di lalui yaitu lewat tangga sebelum jembatan dan lewat Pura seperti yang dilalui oleh Julia Robert dalam film eat pray and love nya. Kami memilih  untuk melewati pura dan merasakan sensasi melewati celah batu karang. Di pantai ini banyak sekali bule yang berjemur, padahal mataharinya panas banget, suasana pantai yang tidak begitu ramai dan pantai yang tidak telalu berombak mungkin menjadikan tempat ini menjadi pilihan para turis untuk "membakar" kulitnya.
Oke mari kita lanjutkan perjalanan ini menuju pantai Dreamland. Dari pantai Padang-Padang menuju Pantai  Dream Land tidak begitu jauh, lokasi pantai Dreamland ini berada pada komplek perumahan mewah. 
Pantai Dreamland tidak begitu besar, hampir sama seperti pantai Padang-Padang dan di pantai ini terdapat payung-payung yang disewakan pada wisatawan yang datang. Di Pantai ini kami beli Pop mie untuk menggajal perut karena telah memasuki jam makan siang. sembari makan mie sembari menikmari hembusan angin pantai yang kencang. Setelah menghabiskan penggajal siang kami, perjalanan dilanjutkan menuju pantai Balangan.   
Perjalanan menuju pantai ini lumayan cukup jauh, saya hampir tidak yakin dengan jalnnya karena terasa seperti berputar dan sangat sepi sekali jalanannya. Dengan mengandalkan peta dan GPS pada Nokia 620 akhirnya kami sampai juga di pantai Balangan. Pantai ini juga merupakan pantai yang sepi karena masih sedikit turis yang terlihat di sekitar pantai ini. 
 Karena hari telah menjelang sore dan perut kami kembali keroncongan akhirnya kami putuskan untuk mencari makan  siang menjelang sore ini. Karena ini hari rabu dan sedang ada promo potongan 50% maka kami putuskan untuk makan di KFC Nusa Dua sambil menunggu sore hari untuk makan malam di pinggir pantai Jimbaran.
Waktu telah menunjukkan jam 6 sore waktunya pergi ke Jimbaran untuk makan malam sambil menikmati pemandangan matahari tenggelam. Menu sore ini adalah Seafood dari Caviar Cafe Jimbaran. ditambah kelapa hijau wah lengkap sudah hari ini.

 Perut udah kenyang, kaki udah pegel, hari sudah menjelang malam waktunya kita kembali ke hotel untuk istirahat, karena besok kita masih ada jadwal mengelilingi Bali bagian tengah.

Pantai Pandawa : Rp 5.000 (Rp.2.000/orang + 1.000/motor)
Pantai Karma Kandara : Free
Pantai Padang-Padang : Rp.2.000
Pantai Dreamland : Rp 5.000 (Rp.2.000/orang + 1.000/motor)
Pantai  Balangan : Rp 5.000 (Rp.2.000/orang + 1.000/motor)
Makan Siang : Rp 45.000
Pantai Jimbaran: Rp 125.000 (makan malam)
Bensin : Rp 14.000
Bersambung ke Keliling Pulau Bali Day 3
 

    









Senin, 27 Januari 2014

Ceritanya Keliling Pulau Bali day 1

Nggak berasa udah tahun 2014 dan saya baru mulai nulis lagi. Mengawali tulisan di tahun yang baru ini saya akan menceritakan pengalaman saya dan istri liburan ke pulau Bali dalam rangka memenuhi kepinginan saya yang memang belum pernah kepulau ini.
Perjalanan dimulai pada tanggal 21 Januari 2014.
Pagi hari jam 5.00 WIB kami sudah berangkat menuju Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta naik si Merah yang setia menemani dikala cuaca subuh ini hujan dengan intensitas ringan karena penerbangan kami jam 6.50 WIB. Sampai dibandara hujan makin membesar, alhasil setelah parkir inap si Merah saya kebasahan. Setelah selesai bayar boardingpass saya masih sempat untuk ganti pakaian, dari pada masuk angin. Pesawat kami sedikit terlambat berangkat karena harus menunggu antrian terbang lepas landas yang ternyata sudah panjang.
Jam 10.30WITA kami akhinya mendarat di pulau Dewata dengan cuaca yang mendung mulai cerah. Segera setelah keluar dari bandara Ngurahrai saya menghubungi pak Yudi yang telah janjian akan menyewakan motor selama kami di Bali. Transaksi dilakukan di parkiran motor bandara Ngurahrai, praktis jadi ga perlu pakai taksi buat ke hotel hehehe... Paket penyewaan motornya sudah termasuk 2 buah helm dan 2 jas Hujan. Selesai transaksi kami berpamitan langsung menuju hotel Grandmas Kuta. Bermodal GPS dari smartphone istriku kami menyusuri gang-gang kota ini menuju hotel. sampai dihotel masih jam 11.30WITA sedangkan waktu chekin nya jam 14.00WITA jadi kami titip barang dulu sementara kami mau jalan-jalan dulu dan cari makan siang. Kami mulai jalan-jalan keliling Kuta, mencari tempat makan sembari melihat pantai. sayangnya pantai Kuta yang terkenal ini kondisinya kurang oke karena banyak sampah yang terhampar di sepanjang pantai.
 
 
Pantai Kuta
Setelah menengok Pantai kuta kami makan siang di Warung nasi pedes ibu Andika di jalan raya Kuta depan Supernova. Nasi, lauk dan sayurnya sama seperti warung makan pada umumnya, tapi sambelnya pedes banget. Jadi saya tau kenapa ini disebut nasi pedes, karena beneran pedes banget sambelnya.

Selesai makan siang saya dan istri, memutuskan untuk jalan-jalan melihat pantai Tanjung Benoa dan Pantai Nusa Dua. Kami mencoba melewati jalan bebas diatas laut yang terkenal ini Toll Bali Mandara, karena baru pertama lewat saya sempat salah belok dan akhirnya harus memutar untuk mencari jalan masuknya. Mengendarai motor di atas jalan toll ini sangat membutuhkan konsentrasi karena hempasan angin dari sampingnya cukup besar, sehingga harus jaga keseimbangan.

Toll Bali Mandara
Keluar jalan toll kami langsung mengambil jalan menuju Tanjung Benoa, kami ke salah satu pantai yang biasa digunakan untuk olahraga air. Tapi karena banyak anjing di pantai ini maka kami segera pergi menuju pantai berikutnya yaitu Nusa Dua.

Tanjung Benoa
Untuk menuju pantai Nusa Dua harus melewati semacam pos jaga yang memeriksa setiap yang lewat. mungkin karena lokasinya seperti di komplek perumahan elit gitu. setelah bertanya 2 kali karena takut salah belok akhirnya sampai juga ke pantai Nusa Dua. Kesan pertama lihat pantai ini bersih banget, tenang dan banyak bulenya hehehe... pantainya asik banget buat main air karena ombaknya yang tidak begitu besar, tukang yang berjualan nawarin aksesoris dan tato pun hanya terlihat 1-2 orang.




Pantai Nusa Dua (The Bay)

Setelah puas main air di sini kami putuskan untuk kembali ke Hotel untuk chek in dan istirahat untuk  membuat rencana nanti malam dan esok hari.
Hotel Grandmas Kuta
Setelah istirahat bebrapa saat untuk mengakhiri malam ini saya dan istri memutuskan untuk makan malam di Ayam Betutu Khas Gilimanuk di daerah Tuban.

airport tax : Rp.80.000
sewa motor : Rp. 150.000 for 3day
bensin : Rp. 17.000
parkir pantai Kuta : Rp.2.000
Parkir pantai Tanjung Benoa : Free
Parkir pantai Nusa Dua : Free
makan siang : Rp. 55.000
makan malam : Rp. 80.000
Toll Mandara : Rp 4.000 x 2 PP

bersambung ke  keliling pulau bali day 2