Minggu, 26 April 2020

Mengulas Netflix:Chasing Coral

Tokyo, 26 April 2020

Sudah lebih dari 5 tahun sejak tulisan gw terakhir tentang Ulensentalu di 2015. April 2020 menjadi awal kembalinya gw mencoba mulai menulis lagi sebagai bentuk latihan untuk menuangkan pengalaman, dan pemikiran gw. Pada tulisan peratama ini gw mencoba mengulas tentang sebuah film dokumenter sains di Netfilx yang berjudul Chasing Coral.

Netflix : Chasing Coral
Rilis 14 Juli 2017

Chasing coral, a hymn to the ocean - Coral Guardian


Dari dulu gw udah suka sama film dokumenter tentang alam dan kehidupan. Semalam gw lagi lihat netflix dan lagi pengen lihat tentang kehidupan bawah laut. Karena menurut gw dasar laut itu masih menyimpan banyak rahasia, dan setiap melihat dasar laut gw selalu takjub sama keiindahannya. Gw pernah snorkeling di beberapa tempat di Indonesia dan itu luar biasa, Indonesia punya banyak tempat bagus.

Di film Chasing coral ini bercerita tentang sekelompok ilmuwan yang melakukan penelitian terhadap karang. Mereka mengamati perubahan terhadap karang diberbagai tempat di dunia, salah satunya di negara bagian USA, Florida. Mereka melihat bahwa karang selama 30 tahun dasar laut Florida berubah, hampir seluruh karang di sana telah mati.

Tahukah kamu kalau ternyata karang adalah mahluk hidup? Ya mereka adalah mahluk hidup yang memeliki struktur anatomi yang kompleks. Mereka menyebut bawa karang adalah hewan laut. Dibagian luar Karang, mereka di kelilingi oleh ribuan strusktur kecil yang bernama polyps. Setiap polyps adalah mulut yang berbentuk lingkaran yang dikelilingi oleh tentakel. Dibagian dalam karang terdapat jutaan microalgae per cm persegi yang berfotosentesis menghasilkan sumber energi untuk karang agar bisa hidup dan berkembang. Saat karang tumbuh bagian keras (tulang) nya akan membesar dan polyps akan bertambah banyak. Karang berfotosintesis di pagi dan malam hari. Karang memiliki jutaan spesies, tiap spesies memiliki bentuk yang berbeda. ada yang berbentuk seperti bongkahan batu hingga seperti daun dan piring besar, beberapa karang juga ada yang berstrktur lunak. 

Dalam perjalanannya para peneliti ini menemukan fenomena dimana karang berubah warna menjadi putih. Hasil penelitian yang mereka lakukan, perubahan warna karang menajadi putih bukan diakibatkan oleh penyakit atau terlalu banyak terpapat cahaya. Perubahan warna pada karang disebabkan kenaikan suhu air laut. Dalam penelitiannya, kenaikan suhu 2 derajat celcius dapat menyebabkan karang berubah warna menjadi putih.

Perubahan warna ini disebut coral bleaching. Coral bleaching adalah respon dari tubuh karang seperti halnya manusia saat terkena sakit demam. Saat terjadi perubahan temperatur secara tiba-tiba microalgae dalam tubuh karang terganggu sehingga proses fotosintesis dalam karang tidak dapat bekerja. Saat karang menjadi putih itu menandakan bahwa dia karang tersebut akan segera mati.

Hasil pengumpulan data suhu air laut secara global selama beberapa dekade menunjukan bahwa suhu air laut naik. Antara tahun 1997-1998 suhu air laut meningkat tinggi sehingga terjadi Global Mass Bleaching untuk pertama kalinya. Kenaikan suhu terus terjadi, puncaknya pada tahun 2010, dimana terjadi perubahan global mas bleaching untuk kedua kalinya. Trend data menunjukkan kenaikan suhu akan terus terjadi.   

Para peneliti ini mencari cara untuk meyakinkan dunia bahwa global warming tidak hanya berdampak di permukaan tanah saja tapi juga di dalam air. Untuk itu mereka bekerjasama dengan fotografer bawah laut untuk membuat time-laps video perubahan warna karang. Penelitian dilakukan di the Great Barrier Reef Australia. Setelah 2 bulan melakukan pengambilan gambar karang secara manual, mereka mempresentasikan dan menunjukkan ke dunia jika saat ini ecosystem laut sedang terancam.

Berdasarkan trend data kenaikan suhu global, diperkirakan dalam 30 tahun kedepan coral bleaching akan mengakibatkan lebih banyak karang didunai mati. Jika kita tidak mengatasi pemanasan global maka kita berpotensi kehilangan ecosystem laut yang sangat penting ini dan jutaan orang didunia akan terkena dampaknya.

Film ini mengajari gw akan pentingnya ecosystem laut, dimana karang merupakan rumah bagi banyak hewan laut dan sebagai pertanda bahwa laut sehat. Kerusakan karang juga terjadi di Indonesia, karang yang rusak mengkibatkan hilangnya ikan. Yuk partisipasi menggurangi kerusakan alam sebisa mungkin, mulai dari buang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan alat makan/minum sekali pakai dan lainya yang bisa kita lakukan. Kalau alam ini rusak yang menderita bukan hanya kita tapi juga generasi berikutnya. 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar